Sistem touchscreen tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada
Touchscreen: Teknologi Tua yang Masih Elegan
Data yang
dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi
tangan kita yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini
dilakukan secara kontinu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang
ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat
touchscreen yang dapat digunakan.
Touchscreen
jenis ini diklaim sebagai jenis touchscreen yang paling canggih dan
memiliki banyak keunggulan daripada kedua jenis touchscreen lainnya.
Karena tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan
kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan
cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan
dengan Resistive touchscreen. Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat
touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak
akan ada lapisan yang dapat rusak atau haus ketika di sentuh, tidak ada
lapisan yang akan rusak ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak
lagi.
Kekurangan layar sentuh
Namun
touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik
kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari layar sentuh
ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan
benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain
yang menempel di atasnya maka layar sentuh dapat mendeteksinya sebagai
suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasoniknya akan langsung bekerja
dengan baik. Maka itu layar sentuh jenis ini harus dijaga dengan ekstra
hati-hati. Layar sentuh jenis ini sangat cocok digunakan pada ruangan
training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi
dengan sangat jernih dan tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak
lagi.
Capasitive Touchscreen :
Touchscreen
jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal
dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki
sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya,
yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya.
Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus
berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara
kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini
dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia,
maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam
touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa
ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik
yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan kita menyentuh permukaan
lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus
listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini
yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan
ke sebuah controller. Controller ini berfungsi untuk meneruskan
informasi tersebut ke mesin pengalkulasi posisi dari gangguan atau
sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini
menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen
sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka
koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik.
Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan
program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen
sangat berbeda dengan kedua jenis touchscreen sebelumnya. Touchscreen
jenis ini baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan
kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya
jari-jari kita. Tidak seperti Resistive atau Surface wave yang dapat
disentuh dengan jari tangan ataupun stylus, touchscreen ini hanya dapat
dioperasikan dengan jari saja. Tetapi dengan adanya sifat seperti ini,
maka touchscreen ini tidak mudah terpengaruh oleh gangguan dari
benda-benda lain di atasnya seperti misalnya debu atau air.
Tampilan
layarnya pun sangat jernih daripada jenis Resistive touchscreen
sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan
interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios
elektronik, lokasi Point Of Sales, dan banyak lagi.
Bagaimana Sebuah Layar Touchscreen Bekerja?
Sebuah layar
touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama
dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
Touch sensor
merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari
touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga
merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel
terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh.
Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar
touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan
menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita
menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh
kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari
tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive
touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen.
Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap
perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut,
merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di
atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung
diketahui dengan benar.
2. Controller
Controller
merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara
sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhansentuhan
tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data
yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut
kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor
tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer.
Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil
akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali
controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk
diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor.
3. Software driver
Software driver
merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat
komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat
touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam
berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating
system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even
sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen.
Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver
yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat
sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah
even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver
dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu
pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi
dengan sebuah touchscreen.
Touchscreen di Mana-mana
Jika teman-teman
ingin merasakan layar touchscreen namun tidak punya PDA atau TabletPC,
pergilah ke mall-mall atau ke kumpulan mesin ATM. Di sana teman-teman
akan menemukan sebuah aplikasi touchscreen yang sangat tepat. Penunjuk
direktori atau iklan promosi di mall tersebut sudah bisa kita akses
dengan menyentuhkan jari kita di sebuah layar besar. Atau jika kita
hanya ingin mentransfer uang tanpa mengambil uang cash, saat ini banyak
tersedia mesin ATM dengan touchscreen. Semua itu tentu bertujuan untuk
memudahkan kita berinteraksi dengan komputer, sehingga informasi yang
ingin dicari dapat cepat tersampaikan. Selain itu, pihak penyedia jasa
tentu tidak perlu menyewa seseorang untuk berinteraksi dengan kita
dalam mencari informasi. Sangat efisien, bukan? Selamat mencoba!